Untuk yang kesekian purnama,
Tangan masih menengadah kelangit untuk sebuah harapan, duduk kembali
kepangkuanmu sebagai singasana yang aku rindukan...
.
Namun, kelembutan angin membelai rambutku jadi penenang dari semesta untukku,
ketia mengerti purnama ini tak juga mampu mengantarkan aku kepangkuanmu.
.
Biarlah kerinduan ini menjadi dongeng tentangmu,
atau lullaby yang merdunya jadi pembingkai mimpi-mimpi indahku..
bunda
Saturday 11 July 2015
Kerinduan pada ibunda akan senantiasa menjadi lullaby malam ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write comments