Pada saat itu,
ia menggoreskan tinta pada secarik kertas putih, tertulis beberapa aksana yg
berlahan menjelma sbagai syair terdalam. Syair yg mengartikan kedamain, untuk
suatu kebahagiaan.
Ia mengawali
dengan sebuah kata "SAHABAT", ia berhenti sejenak dan menyadari tak
semua orang mengerti kata itu. Akhirnya ia mengubahnya dengan kata
"Friend", agar seluruh dunia mengerti.
Ia berhenti
dikata pertama, seakan kehilangan daya cipta untuk meneruskan karyanya.
Kemudian hadirlah orang bijak untuk menempatkan kata "ramadhan"
dikertas itu, untuk mengenang bulan suci yg datangnya diiringi malaikat kecil
pembawa senyuman. Mereka menaruh kalimat yg ia goreskan itu sbagai nama untuk
bocah nakal yg mereka anggap malaikat kecil, agar suatu saat nanti menjadi
syair terindah,,,
Penulis itu ibuku, dan orang bijak itu ayahku.
Yah, Bu,Terimakasih untuk semua yg tlah kalian berikan. Akan aku buktikan, bahwa aku akan seperti yg kalian harapkan.
Aku, Frenki Romadana
No comments:
Write comments